Kamis, Mei 26, 2011

Once Comrade-In-Arms


This is the world, is so wonderful .. she could change everything, friends can change everything, but I still respect to you, maybe this is my life, I remain in my da'wah ..
And I still consider you friends with my arms, but I do not know with you guys ..
because you are the remnants of youth fiisabilillah ...

Minggu, Mei 22, 2011

Mengapa Kita Beragama ?

"Dasar pertama agama (din) adalah mengenal-Nya."

Perkataan di atas sangat tepat dan pada tempatnya, mengingat banyak orang yang beragama, tetapi tidak mengenal agamanya dengan baik. Padahal, mengenai agama seharusnya berada pada tahapan awal sebelum mengamalkan ajarannya. Tetapi secara realita, keberagamaan sebagian besar dari mereka tidak sebagaimana mestinya. Nah, dalam kesempatan ini kami akan memberikan penjelasan tentang mengapa kita beragama dan bagaimana seharusnya kita beragama. Sehingga kita beragama atas dasar bashirah (pengetahuan, pengertian, dan bukti).

Allah Ta’ala berfirman : "Katakanlah (wahai Muhammad). Inilah jalan-Ku. Aku mengajak kepada Allah dengan bashirah (hujjah yang nyata)"
(QS Yusuf, 12 : 108).

Namun sebelum menjawab dua pertanyaan di atas, ada baiknya kami terlebih dulu membicarakan tentang din itu sendiri.


Apa itu Din ?

Din berasal dari bahasa Arab dan dalam Alquran disebutkan sebanyak 92 kali. Menurut arti bahasa (etimologi), din diartikan sebagai balasan dan ketaatan.

Renungan Untuk Sahabat Ikhwan


Segala malapetaka berawal dari pandangan mata
Laksana api yang berkobar dari sebuah percikan kecil
Betapa banyak orang yang dilumpuhkan pandangan matanya
Yang merobek laksana panah melesat tanpa busur dan talinya
Puas matanya namun merana batinnya
Tiada kebahagiaan yang berakhir dengan malapetaka
Selama seseorang memiliki sepasang mata yang bebas ia sorotkan kepada wanita-wanita
Segala yang dipandangnya akan membahayakan diri sendiri



Jauhkanlah dirimu dari segala dosa, yang besar mau-pun yang kecil, itulah hakikat takwa.
Jalanilah kehidupan bagaikan orang yang menempuh jalan penuh onak dan duri, senantiasa berhati-hati dari bahaya yang dilihat.
Janganlah engkau remehkan dosa sekalipun kecil, bukankah gunung yang menjulang tinggi berasal dari kerikil-kerikil kecil yang terhampar ?


Sahabatku..

Jangan Remehkan Suasana Hati


Oleh: M. Agus Syafii

Jangan pernah meremehkan suasana hati anda sebab kalau hati sedang dalam kondisi buruk, bisa merusak kesehatan bahkan bisa berakibat pada kematian, berdasarkan penelitian dari Dr. Ghanshyam Pandey dari University of Illinois, Chichago, belum lama ini kasus memburuknya kesehatan & mempercepat kematian ditengah masyarakat karena dipicu oleh suasana hati yang buruk. Kondisi memburuknya suasana hati disebabkan banyak faktor, diantaranya putus asa, patah semangat secara sekilas tidak berbahaya namun bisa berakibat fatal. Gangguan umum yang berkaitan dengan suasana hati yang memburuk dalam beberapa bentuk seperti gangguan tidur, gangguan pada kulit, gangguan pada perut, tekanan darah, pilek, migran, sakit kepala yang disertai dengan mual dan gangguan penglihatan, sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung dan membengkakan otak, tentu saja tidak semua jenis penyakit itu berkaitan dengan suasana hati namun secara alamiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan kesehatan semacam itu lebih disebabkan faktor kejiwaan.

Putus asa, kekecewaan, depresi dan berbagai jenis penyakit yang menimpa banyak orang adalah suasana hati yang selalu diliputi oleh kekhawatiran akibat perasaan seperti cemas, takut, merasa tidak aman, ledakan emosional yang berlebihan dan berbagai tekanan yang merusak keseimbangan tubuh.

Selasa, Mei 17, 2011

Akhlak Yang Baik dan Jiwa Yang Bersih adalah Sifat Orang Mukmin


Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah, Dari An-Nawwas bin Samaan r.a dari Nabi SAW, baginda bersabda maksudnya : “Kebaikan adalah akhlak yang baik sedangkan dosa adalah apa yang terlintas di jiwamu tetapi kamu benci atau takut diketahui oleh orang lain” (Hadits Riwayat Imam Muslim ; hadis no. 2553, Imam Ahmad ; 4/182, At-Turmuzi ; hadis no. 2389, Ad-Darimi ; 2/322, Imam Bukhari dalam kitabnya “Al-Adab Al-Mufrad” ; hal. 295, 302 . Hadis ini ditashhih oleh Ibnu Hibban; Sahih Ibn Hibban, hal. 397.)
Berdasarkan hadis sahih di atas Nabi SAW menjelaskan bahawa segala kebaikan adalah akhlak yang baik begitu juga sesuatu yang berdosa itu adalah sesuatu yang terlintas dijiwa dan di takuti orang lain mengetahuinya. Ajaran Islam melalui al-Quran dan as-sunnah banyak menjelaskan tentang kedudukan akhlak. Nabi SAW diutuskan oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang bermaksud : "Tidak lah aku (Nabi SAW) diutus melainkan (antaranya) untuk menyempurnakan akhlak yang baik " (Hadis Sahih Riwayat Imam Ahmad (2/381), Al-Bukhari dalam Al-Tarikh Al-Kabir (7/188) Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswah hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Surah Al-Ahzab ayat 21)

Keutamaan Sabar


Allah Ta’ala sesungguhnya telah menyifatkan orang-orang yang sabar, dengan beberapa sifat. Ia menambahkan lebih banyak derajat dan kebajikan kepada sabar. Ia menjadikan derajat dan kebajikan itu sebagai hasil (buah) dari sabar. Maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu beberapa pemimpin yang akan memberikan pimpinan dengan perintah Kami, yaitu ketika mereka berhati teguh (sabar)”. (QS. As-Sajadah : 24).

“Dan telah sempurnalah perkataan yang baik dari Tuhan engkau untuk Bani Israil, disebabkan keteguhan hati (kesabaran) mereka”. (QS Al A’raf : 137).

“Kepada orang-orang itu diberikan pembalasan (pokok) dua kali lipat, disebabkan kesabaran mereka”. (QS. Al Qashash : 54)

“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu, akan disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung”. (QS Az-Zumar : 10).


Maka tidak ada dari pendekatan diri manusia kepada Allah (ibadah), melainkan pahalanya itu ditentukan dengan kadar dan dapat dihitung, selain sabar.

Sabtu, Mei 14, 2011

Dan Jadikanlah Aku Cahaya


Ya Allah, jadikanlah pada hatiku cahaya dan pada pendengaranku cahaya
Dan pada penglihatanku cahaya Dan di sebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku cahaya Di hadapanku cahaya dan di belakangku cahaya Di atasku cahaya dan di bawahku cahaya Dan jadikanlah aku cahaya . . .

Ya Allah, berikanlah pada hatiku cahaya dan ingatanku
"tiada Rabb yang layak di Sembah melainkan Allah"
Dan bukakanlah rahasia-rahasiaku dengan ingatan "Allah, Allah"
Dan luaskanlah ruhku dengan ingatan Dia, Dialah Allah Azza Wa Jalla ...

Ya Allah, berikanlah cahaya pada hatiku dengan cahaya petunjukMu Sebagaimana Engkau menerangi bumi dengan cahaya matahariMu selama-lamanya ...

Dengan rahmatMu, wahai Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, bersihkanlah hatiku daripada syirik, kekafiran dan kemunafikan Dan kebahagiaan dari Allah atas junjungan kami Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam dan atas keluarganya dan sahabat-sahabatnya ...

Dan segala puji bagi Allah, Rbb seru sekalian alam

Siapakah mukmin yang tak tersentuh hatinya pada pinta di atas ?

Berdosakah Aku...?


Hati remaja selalu berkata, apakah salah kami bercinta? Rasa cinta memang tidak salah. Ia adalah fitrah semulajadi (instinct) yang ALLAH swt kurniaan kepada setiap manusia. Ingin bercinta dan dicintai adalah instinct. Jiwa manusia memerlukan cinta seperti jasad perlukan makanan. Oleh kerana cinta adalah fitrah, maka tentulah tidak salah merasainya.


Namun ALLAH tidak kurniakan cinta secara polos begitu saja. Dia juga pencipta peraturan cinta demi menjaga kemurniaannya. Peraturan inilah yang kerap dilanggar. Rasa cinta tidak salah tetapi kesalahan selalu berlaku sewaktu menjalin hubungan cinta. Di sinilah selalunya remaja terjebak. Cinta terlarang adalah cinta yang menafikan peraturan yang telah ditetapkan oleh ALLAH swt. Ketika itulah FITRAH telah menjadi FITNAH. Bila kehendak semulajadi tidak disalurkan atau diisi mengikut peraturan maka akan berlakulah kekalutan dan kemusnahan.

Mengapakah perlu ada peraturan cinta?

Jawabnya kerana ALLAH swt mencintai manusia hambaNYA. Allah inginkan keselamatan dan kesejahteraan buat manusia melaksanakan keinginan fitrah semulajadinya. Keinginan tanpa peraturan akan menyebabkan banyak kemusnahan. Begitulah hubungan cinta yang terlarang akan membawa banyak implikasi negatif dalam kehidupan. Pengalaman sudah pun mengajar kita bahawa jangan sesekali bermain cinta, nanti terbakar diri.

Selasa, Mei 10, 2011

Makna Kalimat Tauhid Sebenarnya


Masih terngiang-ngiang dalam ingatan kita ketika dulu zaman masih sekolah, kita diajarkan bahwa makna kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Inilah makna yang selama ini terpateri dalam hati sanubari kita tanpa sedikit pun kita berfikir tentang kebenaran makna tersebut. Ini kerana memang itulah yang diajarkan oleh guru-guru kita pada saat masih sekolah dulu. Salah faham ini tidak hanya dialami oleh masyarakat awam, bahkan orang-orang yang dikenali sebagai “cendekiawan” muslim pun salah faham tentang makna kalimat tauhid ini. Buktinya, di antara mereka ada yang mengertikan “laa ilaaha illallah” sebagai “Tidak ada tuhan (“t” kecil) selain Tuhan (“t” besar)”.

Untuk Apa Membahas Makna Kalimat Tauhid?

Perlu diketahui bahawa kalimat “laa ilaaha illallah” yang diucapkan oleh seseorang tidak akan bermanfaat kecuali dengan memenuhi seluruh syarat dan rukunnya serta mengamalkan tuntutannya. Hal ini seperti ibadah shalat yang tidak akan sah kecuali dengan memenuhi syarat dan rukunnya, serta tidak melakukan pembatal shalat. Di antara syarat “laa ilaaha illallah” yang mesti dipenuhi adalah seseorang mesti mengetahui makna kalimat tersebut.

Allah Ta’ala berfirman yang ertinya, “Maka ketahuilah, bahawa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah” (QS. Muhammad [47]: 19).

Untuk Saudaraku, Sahabatku, dan Temanku...


"Cintailah Allah karena nikmat yang di anugerahkan kepada Kalian, Cintailah aku karena Cintanya Kalian kepada Allah"




Muslims Child™ © 2011 | Design by Abdul Munir